Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan forum kerja sama ekonomi Lingkar Pasifik yang didirikan di Canberra, Australia pada tahun 1989. APEC saat ini beranggotakan 21 Ekonomi, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Cili, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Filipina, Papua New Guinea, Rusia, Singapura, Thailand, China Taipei, Amerika Serikat, dan Viet Nam.
Sebagai salah satu forum kerja sama ekonomi utama di kawasan, APEC bertujuan untuk mencapai Bogor Goals, yaitu terciptanya liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik sebelum tahun 2010 untuk anggota Ekonomi Maju dan sebelum tahun 2020 untuk anggota Ekonomi Berkembang. Dalam mencapai Bogor Goals, APEC melandaskan kerjasama yang dibangun pada tiga pilar, yaitu liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitasi bisnis, dan kerjasama ekonomi dan teknik (ECOTECH).
Kerja sama di forum APEC dibangun atas dasar konsensus seluruh anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-legally binding). Komitmen bersama yang disepakati dalam APEC tersebut diwujudkan secara concerted unilateralism atau berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kesiapan kapasitas masing-masing anggota.
Perkembangan APEC
Pada pertemuan KTT ke-18 APEC tahun 2010 di Yokohama, Jepang, para Pemimpin APEC mendeklarasikan “Yokohama Vision –Bogor and Beyond-“. Dalam deklarasi tersebut, para Pemimpin APEC kembali menegaskan relevansi dan arti penting Bogor Goals sebagai sebuah tujuan visioner dalam mewujudkan liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik. Dalam deklarasi tersebut, para Pemimpin APEC juga menyampaikan komitmen untuk mencapai perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan terbuka dengan kualitas pertumbuhan yang lebih tinggi di dalam lingkungan sosial dan ekonomi yang aman di kawasan.
Tahun 2010 merupakan tahun penting yang menjadi salah satu tonggak kerja sama APEC, karena pada tahun ini dilakukan penilaian pencapaian Bogor Goals terhadap yang dilakukan terhadap 5 (lima) anggota Ekonomi Maju, yang terdiri dari Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. 13. Selain kelima Ekonomi Maju tersebut, terdapat 8 (delapan) Ekonomi Berkembang yang mengajukan diri untuk dinilai secara sukarela, yang terdiri dari Peru, Cili, Meksiko, Singapura, Hong Kong-China, Korea Selatan, Chinese Taipei, dan Malaysia. Terkait hasil penilaiantersebut, para Pemimpin APEC sepakat bahwa ketiga belas Ekonomi 2010 telah mencapai kemajuan yang signifikan bagi pencapaian Bogor Goals. Meski demikian, para Pemimpin APEC juga menggarisbawahi bahwa masih banyak hal yang perlu dilakukan (more work remains to be done) guna mencapai liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik.
Para Pemimpin APEC juga sepakat untuk mewujudkan strategi pertumbuhan yang bersifat seimbang, inklusif, berkelanjutan, inovatif, dan aman (balanced, inclusive, sustainable, innovative, and secure) yang tertuang dalam dokumen APEC Leaders’ Growth Strategy.
Terkait wacana pembentukan Free Trade Area of the Asia-Pacific (FTAAP), para Pemimpin APEC sepakat bahwa perundingan dan pembentukan FTAAP akan dilakukan di luar kerangka APEC dengan menggunakan kerangka kerja sama (building block) yang telah ada di kawasan seperti Trans-Pacific Partnership (TPP), ASEAN +3 dan ASEAN +6. Sementara itu, kerja sama APEC akan tetap bersifat sukarela, tidak mengikat dan mengedepankan kerja sama ekonomi dan teknik dan pengembangan kapasitas yang bersifat strategis dan berorientasi hasil. APEC akan berperan sebagai inkubator bagi pembahasan isu-isu perdagangan dan investasi generasi baru (next generation of trade and investment issues).
Pada tahun keketuaan APEC Amerika Serikat 2011, APEC akan memprioritaskan pembahasan pada tiga bidang, yaitu isu-isu perdagangan dan investasi generasi baru, pertumbuhan hijau (green growth) dan kerja sama reformasi regulasi (regulatory reform).
APEC Indonesia 2013
Pada tahun 2013, Indonesia akan kembali menjadi ketua dan tuan rumah penyelenggaraan APEC. Berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 29 tahun 2010, KTT ke-21 APEC tahun 2013 akan diselenggarakan di Bali. Meski demikian, penyelenggaraan rangkaian pertemuan APEC pada tingkat pejabat tinggi. Penyelenggaraan KTT ke-21 APEC dan seluruh rangkaian pertemuan APEC di tahun 2013 perlu dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjukan peran aktif Indonesia di dalam memajukan arsitektur ekonomi regional, memanfaatkan integrasi ekonomi kawasan bagi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan investasi, dan ekspor Indonesia, serta mempromosikan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, kebudayaan daerah dan nasional.
0 comments:
Post a Comment